Friday, April 8, 2011

Amandel / Tonsil


Amandel/Tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang termasuk dalam kelenjar getah bening. Lokasinya ada dibagian atas kanan dan kiri pangkal tenggorokan. Amandel sendiri merupakan bagian dari organ pertahanan / filter tubuh yang berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan, oleh karena itu tidak jarang amandel mengalami peradangan. Di organ amandel terdapat sel sel makrofak yang berfungsi sebagai eliminator infeksi.

Tonsilitis / Radang Amandel
Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakan salah satu gangguan THT (Telinga Hidung & Tenggorokan).Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama. Pembesaran tonsil/amandel bisa sangat besar sehingga tonsil kiri dan kanan saling bertemu dan dapat mengganggu jalan pernapasan. Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi, karena tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening dapat berfungsi mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan infeksi.

Radang amandel adalah penyakit menular. Bersin dan batuk mengakibatkan penyebaran bakteri penyebab radang amandel berpindah dari satu individu ke individu lainnya. Cara pencegahan agar tidak tertular radang amandel adalah :
  1. Seringlah mencuci tangan.
  2. Jika seseorang yang ada di dekatmu atau temanmu menderita radang amandel, jangan berbagi gelas, alat makan, sikat gigi, atau lainnya.
  3. Jika dirimu menderita radang amandel, pisahkanlah barang-barangmu dan jangan memakainya bersama orang lain.
  4. Sesudah sembuh dari radang tenggorokan, gantilah sikat gigimu dengan yang baru. Dengan cara itu, kamu tidak akan menginfeksi kembali kerongkonganmu.
Gejala Tonsilitis :
  • Warna memerah, hingga menimbulkan bintik keputihan
  • Sakit tenggorokan, leher bengkak
  • Sulit menelan
  • Demam
  • Badan pegal
  • Umumnya disertai batuk / pilek
  • Sakit kepala
  • Panas dingin
Perawatan & Pengobatan Tonsilitis :
  • Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
  • Hindari minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
  • Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
  • Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
  • Berikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
Pada dasarnya pembesaran tonsil adalah reaksi positif. Pada anak yang sehat pun, tonsil bisa membesar. Puncak pembesaran ada usia 9-10 tahun, kemudian perlahan akan menyusut. Karena itu, sebisa mungkin tindakan operasi pengangkatan tonsil dihindari. Lebih baik mencari apa yang sering membuat tonsil membesar.

Kriteria untuk menentukan tindakan operasi pengangkatan tonsil (tonsillectomy) :
1. Kriteria yang bersifat absolut (segera dilakukan) :
  • Bila pembesaran sudah menimbulkan obstruksi/hambatan jalan nafas berat, gangguan menelan berat, menimbulkan gangguan tidur (sleep apnea), atau ada komplikasi kardiopulmoner (akibat penyebaran infeksi oleh bakteri streptococcus)
  • Adanya peritonsiler abses yang tidak bisa diatasi dengan medikamentosa (dengan obat) dan drainage (pengambilan cairan isi absess).
  • Tonsilitis yang sampai menimbulkan kejang demam, atau carrier difteri (sekarang sudah jarang).
  • Kondisi tonsil sedemikian rupa yang sampai memerlukan tindakan biopsi untuk penentuan kondisi jaringan menggunakan pemeriksaan patologi.
2. Kriteria yang bersifat relatif (dipertimbangkan)
  • Frekuensi serangan infeksi tonsil : 7 kali/tahun; 5 kali/tahun selama 2 tahun; 3 kali/tahun selama 3 tahun.
  • Adanya bau mulut atau nafas yang terus menerus akibat tonsilitis kronis yang tidak membaik dengan terapi obat
  • Tonsilitis kronis atau berulang oleh bakteri streptokokus yang sudah resisten terhadap antibiotika beta-laktamase
  • Adanya pembesaran tonsil satu sisi (unilateral) dengan kecurigaan sifat neoplastik (tumor/keganasan)

No comments:

Post a Comment